Ada satu
fakta baru yang ditemukan para ahli seksologi. Ternyata wanita pun bisa
mengalami mimpi basah. Apa itu mimpi basah? Yang jelas, kalau kamu tidur, terus
mimpibersenggama dengan si dia, lalu
bangun tidur alat vitalmu basah, nah itulah yang disebut dengan mimpi basah.
He..he..
Tidak hanya pria yang bisa
mimpi basah, wanita pun bisa mengalami mimpi erotis seperti itu. Meskipun tidak
semua wanita yang sudah mengalaminya, namun faktanya pasti ada wanita yang
pernah mengalami mimpi basah. Wanita yang tidak pernah mimpi basah sejauh ini,
kemungkinan besar akan mengalaminya di masa yang akan datang. Kalau pada pria,
mimpi basah biasanya diakhiri dengan orgasme atau ejakulasi dini. Ejakulasi
karena mimpi basah ini dalam istilah kedokterannya disebut sebagai Noctural
orgasme.
Dr.Ryan Thamrin dari Yayasan Pelangi Indonesiamenyatakan
bahwa noctural orgasme biasanya terjadi setelah kita bermimpi bersenggama, atau
melakukan aktivitas seks atau karena otak kita sendiri yang mengasumsikan
demikian. Mimpi basah ini juga bisa terjadi karena rangsangan seksual, baik
secara psikis maupun fisik. Contohnya pada waktu tidur, bagian tubuh yang peka
seperti alat kelamin atau payudara secara tak sengaja tergesek pakaian atau
selimut sehingga terangsang.
Karena organ seks pria berada di luar, maka pria lebih sering mengalami mimpi basah seperti ini. Kalau perempuan, organ seksnya berada di dalam sehingga lebih kecil kemungkinan akan mengalami mimpi basah seperti halnya pria.
Karena organ seks pria berada di luar, maka pria lebih sering mengalami mimpi basah seperti ini. Kalau perempuan, organ seksnya berada di dalam sehingga lebih kecil kemungkinan akan mengalami mimpi basah seperti halnya pria.
Mimpi basah selama ini selalu identik dengan laki-laki yang sudah mengalami
pubertas. Tapi mungkin banyak orang yang bertanya, bisakah perempuan mengalami
mimpi basah?
Mimpi basah (orgasme spontan) atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan emisi nokturnal, merupakan pengeluaran cairan semen di waktu tidur yang biasanya terjadi ketika seorang anak laki-laki sudah memasuki masa pubertas.
Mimpi basah (orgasme spontan) atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan emisi nokturnal, merupakan pengeluaran cairan semen di waktu tidur yang biasanya terjadi ketika seorang anak laki-laki sudah memasuki masa pubertas.
![http://ard1z.files.wordpress.com/2009/09/wanita-sedang-tidur.jpg](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg)
Tapi ternyata emisi nokturnal atau mimpi basah juga bisa terjadi pada perempuan. Tidak seperti ejakulasi pada laki-laki, emisi nokturnal pada perempuan terjadi karena adanya lubrikasi (pelumasan) pada vagina.
Pada laki-laki, emisi noktural biasanya terjadi karena adanya tekanan atau stimulasi pada alat kelamin oleh kasur atau seprai, mimpi erotis, kandung kemih penuh atau kenangan dari aktivitas atau pikiran seksual.
Tapi seperti dilansir dari WomenHealthZone, pada perempuan lebih karena adanya kenangan dari aktivitas atau pikiran seksual yang tejadi sebelum ia beranjak ke tempat tidur, yang akhirnya akan menyebabkan terjadinya mimpi erotis.
Mimpi basah terjadi ketika seseorang mengalami tahap tidur REM (gerakan mata cepat atau rapid eye movement), yaitu tahap tidur yang dalam dan terjadi mimpi, laju respirasi dan aktivitas otak meningkat, serta otot-otot menjadi lebih rileks, yang ditandai dengan gerakan bola mata yaang cepat.
Perempuan juga bisa mengalami mimpi erotis dalam tidurnya. Tapi hanya sedikit perempuan yang dapat mengingat kejadian tersebut, bahkan ada yang lupa sama sekali. Hal inilah yang membuat orang menganggap bahwa perempuan tidak bisa mengalami emisi noktural alias mimpi basah.
Tapi mimpi basah pada perempuan adalah normal. Ini tidak berarti bahwa perempuan tersebut mengalami frigiditas (hilangnya minat dan respons seksual) ataupun nymphomania (gairah seksual berlebihan).
Penelitian telah menunjukkan bahwa 40 persen perempuan mengalami mimpi basah sebelum berusia 45 tahun. Tapi mimpi basah pada perempuan tidak terjadi sesering pada laki-laki, perempuan biasanya hanya mengalaminya beberapa kali dalam setahun
Pria yang mengalami mimpi basah merupakan hal yang biasa, tetapi
mimpi erotis ternyata juga bisa menimbulkan orgasme saat tidur atau nocturnal
orgasme pada wanita. Pada pria, orgasme saat tidur biasanya disertai dengan
ejakulasi.
Menurut dr Ryan Thamrin dari Yayasan Pelangi Indonesia, meski tidak selalu, nocturnal orgasme biasanya terjadi setelah kita bermimpi aktivitas seksual atau karena otak yang mengasumsikan demikian. Selain itu, nocturnal orgasme juga bisa terjadi karena adanya rangsangan seksual, baik fisik maupun psikis. Rangsangan fisik misalnya bagian tubuh yang peka secara tak sengaja terkena rangsangan pakaian atau selimut, sedangkan rangsangan psikis berupa mimpi erotis.
Dibandingkan dengan wanita, sebenarnya pria lebih sering mengalami orgasme malam hari atau mimpi basah. "Ini karena bagian sensitif organ lelaki berada di luar, sedangkan perempuan (klitoris) kan berada di dalam," kata Ryan. Akibatnya, saat tidur organ seksual seksual pria dengan mudah mendapatkan rangsangan, baik dari gesekan selimut atau tangan secara tidak sengaja.
Orgasme saat tidur bisa dialami siapa saja, baik sudah menikah atau belum. Meski demikian, ada juga wanita yang tidak bisa orgasme saat berhubungan seks dengan pasangannya meski ia sering mengalami nocturnal orgasme. "Orgasme saat berhubungan intim harus melibatkan banyak faktor, misalnya saja intensitas rangsangan, tepat tidaknya titik rangsangan, kenyamanan saat melakukan hubungan, hingga konflik psikologis," kata Ryan.
Menurut dr Ryan Thamrin dari Yayasan Pelangi Indonesia, meski tidak selalu, nocturnal orgasme biasanya terjadi setelah kita bermimpi aktivitas seksual atau karena otak yang mengasumsikan demikian. Selain itu, nocturnal orgasme juga bisa terjadi karena adanya rangsangan seksual, baik fisik maupun psikis. Rangsangan fisik misalnya bagian tubuh yang peka secara tak sengaja terkena rangsangan pakaian atau selimut, sedangkan rangsangan psikis berupa mimpi erotis.
Dibandingkan dengan wanita, sebenarnya pria lebih sering mengalami orgasme malam hari atau mimpi basah. "Ini karena bagian sensitif organ lelaki berada di luar, sedangkan perempuan (klitoris) kan berada di dalam," kata Ryan. Akibatnya, saat tidur organ seksual seksual pria dengan mudah mendapatkan rangsangan, baik dari gesekan selimut atau tangan secara tidak sengaja.
Orgasme saat tidur bisa dialami siapa saja, baik sudah menikah atau belum. Meski demikian, ada juga wanita yang tidak bisa orgasme saat berhubungan seks dengan pasangannya meski ia sering mengalami nocturnal orgasme. "Orgasme saat berhubungan intim harus melibatkan banyak faktor, misalnya saja intensitas rangsangan, tepat tidaknya titik rangsangan, kenyamanan saat melakukan hubungan, hingga konflik psikologis," kata Ryan.
0 komentar:
Posting Komentar